Soal AKL 1
Soal 1
Pada tanggal 1 Januari 2007, PT Gemah Ripah menjual sebuah kendaraan seharga Rp36.000.000 dengan harga pokok Rp6.000.000. Pembayaran dilakukan dengan uang muka Rp6.000.000, sisanya dibayar 10 kali angsuran secara bulanan dengan tingkat bungan 24% per tahun dihitung dari pokok pinjaman tiap tanggal 1 bulan berikutnya.
Diminta :
a. Buat tabel angsuran selama masa angsuran
b. Buat jurnal untuk tahun 2007 termasuk jurnal penyesuaian di mana pengakuan laba diakui sejalan dengan penerimaan kas
Jawaban :
Diketahui :
Harga Jual Rp36.000.000
Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp6.000.000
Laba Kotor = Penjualan - HPP
Laba Kotor = Rp36.000.000 - Rp6.000.000
Laba Kotor = Rp30.000.000
Perhitungan Persentase (%) HPP dan Laba Kotor :
HPP = (Rp6.000.000 / Rp36.000.000) x 100%
HPP = 16,667%
Laba Kotor = (Rp30.000.000 / Rp36.000.000) x 100%
Laba Kotor = 83,333%
Uang Muka Rp6.000.000
Sisa Angsuran = Harga Jual - Uang Muka
Sisa Angsuran = Rp36.000.000 - Rp6.000.000
Sisa Angsuran = Rp30.000.000
Pada soal, diketahui bahwa angsuran akan dibayar 10 kali.
Maka besar angsuran yang harus dibayar per bulan adalah
= Sisa Angsuran / Lama Angsuran
= Rp30.000.000 / 10
= Rp3.000.000 / bulan
a. Tabel angsuran :
Tabel Angsuran |
Keterangan :
Metode I : Pengakuan Laba kotor setelah HPP terpenuhi
Metode II : Pengakuan Laba kotor sebelum HPP terpenuhi
Metode III : Pengakuan Laba Kotor sesuai dengan persentase dikali realisasi pembayaran
Pada bulan Januari, angsuran belum diakui pembayarannya. Namun, PT Gemah Ripah sudah menerima pembayaran uang muka senilai Rp6.000.000,- maka uang muka tersebut dimasukkan ke dalam masing-masing tabel sesuai dengan metodenya.
Untuk metode yang pertama, laba kotor diakui setelah HPP terpenuhi, sehingga uang muka senilai Rp6.000.000 tersebut diakui sebagai HPP terlebih dahulu, baru setelah nominal HPP sesuai dengan jumlah HPP yang sesungguhnya, angsuran berikutnya diakui sebagai Laba Kotor.
Untuk metode yang kedua, kebalikan dari metode yang pertama yaitu uang muka senilai Rp6.000.000 diakui terlebih dahulu sebagai laba kotor dan angsuran pada bulan berikutnya pun diakui juga sebagai laba kotor hingga mencerminkan jumlah laba kotor yang sesungguhnya yaitu Rp30.000.000,- setelah nilai Rp30.000.000,- terpenuhi, barulah diakui sebagai HPP.
Untuk metode yang ketiga, HPP dan Laba kotor diakui sejalan, sesuai dengan nominal yang diterima lalu dikalikan dengan persentase yang sudah dihitung. Untuk uang muka maka Rp6.000.000 x 16,667% (HPP) dan Rp6.000.000 x 83,333% (Laba Kotor).
Jurnal :
1 Januari 2007
Jurnal Penjualan
Db. Piutang Angsuran Rp36.000.000
Cr. Kendaraan Rp6.000.000
Cr. Laba belum direalisasi Rp30.000.000
Jurnal Penerimaan Uang Muka
Db. Kas Rp6.000.000
Cr. Piutang Angsuran Rp6.000.000
31 Januari 2007
Jurnal Penyesuaian Bunga
Db. Piutang Bunga Rp540.000
Cr. Pendapatan Bunga Rp540.000
(Rp27.000.000 x 24% x 1/12)
Keterangan :
Kenapa Rp27.000.000?
Karena penyesuaian bunga ini dibuat untuk mencatat bunga yang harus dibayar di bulan selanjutnya yaitu bulan Februari. Dalam soal diketahui bahwa pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan, sehingga untuk bulan Februari sisa pembayaran angsuran adalah sebesar Rp27.000.000,- karena di bulan tersebut juga PT Gemah Ripah sudah menerima angsuran senilai Rp3.000.000 / bulan.
Bunga diketahui sebesar 24% dengan pembayaran per bulan.
Jurnal Pengakuan Laba
Db. Laba belum direalisasi Rp5.000.000
Cr. Laba sudah direalisasi Rp5.000.000
(Menggunakan Metode III)
1 Februari 2007
Jurnal Penerimaan Bunga
Db. Kas Rp540.000
Cr. Piutang Bunga Rp540.000
Jurnal Penerimaan Angsuran
Db. Kas Rp3.000.000
Cr. Piutang Angsuran Rp3.000.000
28 Februari 2007
Jurnal Penyesuaian Bunga
Db. Piutang Bunga Rp480.000
Cr. Pendapatan Bunga Rp480.000
(Rp24.000.000 x 24% x 1/12)
Jurnal Pengakuan Laba
Db. Laba belum direalisasi Rp2.500.000
Cr. Laba sudah direalisasi Rp2.500.000
(Menggunakan Metode III)
dst s/d bulan November 2007
Terima kasih. Semoga bermanfaat
Komentar
Posting Komentar